Teknologi digital kian pesat seiring lahirnya inovasi baru. Mulai internet 5G hingga perkembangan kecerdasan buatan (AI ) . Teknologi kecerdasan buatan sudah menjadi kenyataan. Salah satu yang menarik adalah AI generatif , yang dapat menciptakan berbagai hal. Mulai dari gambar, foto, musik, dan lainnya. Seperti yang terkenal adalah ChatGPT.
Adanya Covid-19 jadi salah satu momentum percepatan penggunaan teknologi digital, misalnya di dunia pendidikan dengan adanya pertemuan virtual . Sekjen Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), Zulfadly menyatakan, proyeksi digital 2024 menggunakan prinsip internet tangguh, ekosistem tumbuh. “Proyeksi digital 2024 tidak bisa berdampak pada pembangunan infrastruktur inti ,” ujarnya. Zulfadly menyebut, data APJII 2023 menemukan 215 juta orang Indonesia sudah melek internet. Angka itu merupakan daya tarik tersendiri bagi perusahaan asing.
Hal itu juga merupakan potensi yang besar, untuk wirausaha dalam negeri. Yang tidak kalah pentingnya, kata Zulfadly, adalah dukungan kebijakan dan regulasi dari pemerintah. “Pemerintah daerah misalnya dapat membuat regulasi yang mendukung meluasnya akses internet yang murah dan terjangkau,” ucapnya.
Technology Director Microsoft Indonesia, Panji Wasmana, menyatakan, tren teknologi 2024 masih akan didominasi oleh kecerdasan buatan. Dia mengutip data Gartner Top 10 Technology Trends 2024, yang secara konsisten menyebut tekonologi AI dalam laporannya.
“Ada potensi ekonomi sebesar 1 triliun dolar AS sampai dengan tahun 2030 pada saat kita membicarakan pemanfaatan teknologi AI,” jelas Panji. Dia melanjutkan, Indonesia memiliki potensi ekonomi sebesar 336 miliar dolar AS terkait kecerdasan buatan.